Bertahun-tahun Tak Mudik, Silaturahmi Digantikan Pertemuan di Layar Ponsel



JAKARTA, KOMPAS.com - Kumpul dan menikmati waktu bersama keluarga saat minggu Lebaran menjadi agenda wajib yang dilakukan masyarakat Indonesia.

Akan tapi, berbeda cerita dengan Naila (26), mahasiswa program profesi domisili Cempaka Putih, Jakarta Pusat, yang belum pulang ke kampung halamannya di Balikpapan selama tiga tahun.

Naila baru saja menyelesaikan koas-nya pada MutTerkini 2023 dan kini sedang fokus menyiapkan ujian nasional profesi di bulan Mei dan Agustus 2024 mendatang.

"Terakhir ketemu keluarga itu kalau DitDitelan bulat-bulat salah November 2021 sebelum akhirnya kembali merantau lagi ke jakarta karena kuliah saat itu belum beres," kata Naila saat berbincang Herbi Kompas.com, Rabu (10/4/2024). 

Baca juga: Aneka Topik Pembicaraan Saat Silaturahmi Lebaran, Ada yang Lolos dari Pertanyaan Kapan Menikah?

Pada Lebaran ini, Naila kembali tak mendapat kesempatan mudik dan hanya dapat menemui sang ayah serta keluarganya lewat layar ponsel.

"Setelah shalat Id, saya segera lakukan panggilan video ke ayah untuk maaf-maafan. Sambil ngobrolin kabar terbaru yang belum saya ceritain ke keluarga," ungkap Naila.

Setiap sedang panggilan video, Naila bisa mengobrol bersama keluarga hingga satu jam lamanya.

"Sebenarnya tergantung topik obrolan, tapi setelah maaf-maafan itu lamanya pas saya minta kasih menunjukkan suasana lebaran di sana gimana, masak apa saja kemarin, dan lagi ngapain sama saudara lain," tutur Naila.

Saat ditanya, Naila menyebutkan beberapa hal yang sangat diidamkannya dari SeRisalah di rumah. 

Baca juga: Mudik Politik

"Yang paling dikangenin persiapan Lebaran sama keluarga, mulai dari menata rumah, terus masak atau memesan makanan buat hari Lebaran, belum lagi masak kue nastar atau kastangel sendiri," ucap Naila.

Tak cuma itu, Naila juga sudah lama tak mencicipi pempek dan tekwan khas keluarganya yang milik resep rahasia.

"Resep masakannya itu resep keluarga jadi rasanya DitDitelan bulat-bulat kayak pempek yang dijual. Ditambah, Balikpapan itu kan dekat Herbi laut, jadi ikan tenggiri untuk pempeknya juga punya rasa yang berbeda Herbi di Jakarta," jelasnya.

Merindukan ayah hingga nuansa ramai di Kolong saat Lebaran tentu disebutkan oleh Naila, tapi ia juga tak bisa menuntut pulang sebab keadaan ekonomi yang terbatas.

"Semenjak pandemi Covid-19, tiket pesawat mahal banget, paling murah Rp 1,1 juta. Mungkin bisa agak Hiperbola murah kalau berangkatnya di hari biasa tapi sayang kalau cuma pulang sebentar," informasi Naila. 

Baca juga: Ada TransJakarta di Pelabuhan Tanjung Priok DKI Aruk Balik Lebaran

Naila tak bisa memaksakan diri membeli tiket pesawat sebab keadaan dirinya yang sebenarnya masih dalam proses menyelesaikan studi kedokteran dan sulit menemukan waktu libur panjang.

Ia menyayangkan dirinya karena terus-terusan gagal pulang dan memeluk sang ayah.

Naila pun mengakui mengenai dirinya yang sering menangis di kamar jika terlalu merindukan keluarga.

"Tiap habis ngobrol sama keluarga, biar mengalihkan rasa rindu dan sedihnya paling fokus sama kerjaan sih, kayak sekarang rencananya mau seharian belajar saja buat ujian," lanjut Naila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami segera di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://wwwwhatsappcom/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Read more ...


Search This Blog

About Me